skip to main |
skip to sidebar
Alkisah lantai marmer dan Patung Marmer....
"hai Patung marmer, enak ya kamu selalu dipandangi, dikagumi dan
diperhatikan orang setiap saat. Aku iri dengan kesuksesanmu yang selalu
di istimewakan gitu, sementara aku hanya diinjak-injak, jangankan
dikagumi.. diperhatikan saja jarang, hampir tidak pernah" gerutu si
lantai marmer, yang selama hidupnya memang selalu menyalahkan keadaan
dan hanya iri dengan keberhasilan orang lain.
kemudian patung marmer menjawab dengan tersenyum..
" ahh.. lantai marmer, jangan lihat keberhasilanku sekarang, dulu saat
kita sama-sama sebongkah marmer, kamu menolak untuk dipahat, kamu
menolak untuk sakit, aku menerima semua proses itu dan aku bersabar agar
bisa menjadi patung yang indah... tubuhku sakit saat pisau pahat
membentukku, saat kain amplas menggosok kulitku, jadi wajar dong aku
menikmati hasilnya sekarang"
Tak ada sukses, tanpa proses panjang yang melelahkan dan pengorbanan.
0 komentar:
Posting Komentar